DARI MEDAN PERTEMPURAN KEMBALI KE BARAK: KORPS WANITA ANGKATAN DARAT (KOWAD), 1960-1981

Salebaran Salebaran, Mutiah Amini

Abstract


This article describes the assignment of the Army Women Corps (KOWAD) in the army during the Old Order and the New Order. by using a gender approach, as a way to identify and understand the placement of the Indonesian Army Women's Corps (KOWAD) in the Army during the Old and New Order periods. The conclusions of this paper are; First, during the Old Order era, the army provided room for assignment to the KOWAD Army Women Corps, apart from carrying out basic administrative tasks, they were also assigned to the combat sector. Meanwhile, during the New Order era, the army provided space for the assignment of the female army corps to certain tasks that were by the nature and nature of Indonesian women and carried out control of assignments following the manual for the Indonesian Army Corps for Women (KOWAD) Number SKEP / 754 / IX / 1974 as a guideline in carrying out all basic activities and duties of the Army. Second; The Army Women Corps (KOWAD) in carrying out the main duties of the Army has obstacles, namely; the domestication of the Indonesian Army Women's Corps (KOWAD) in the Army; as well as a dual role for the Indonesian Army Women's Corps (KOWAD).

 

Artikel ini menjelaskan tentang penugasan Korps Wanita Angkatan Darat (KOWAD) dalam Angkatan Darat pada masa Orde Lama dan Orde Baru. Penelitian menggunakan pendekatan gender, sebagai salah satu cara untuk mengetahui dan memahami penempatan Korps Wanita Angkatan Darat (KOWAD) dalam Angkatan Darat pada pada masa Orde Lama dan Orde Baru. Adapun kesimpulan dari tulisan ini yakni; Pertama, pada masa Orde Lama, Angkatan Darat memberikan ruang penugasan terhadap Korps Wanita Angkatan Darat KOWAD selain menjalankan tugas pokok yang bersifat administratif juga ditugaskan dalam bidang tempur. Sedangkan masa Orde Baru, angkatan darat memberikan ruang penugasan korps wanita angkatan darat pada tugas-tugas tertentu yang sesuai dengan sifat dan kodrat wanita Indonesia serta melakukan pengontrolan penugasan sesuai dengan buku petunjuk Korps Wanita Angakatan Darat (KOWAD) Nomor SKEP/754/IX/1974 sebagai pedoman dalam menjalankan seluruh kegiatan dan tugas pokok Angkatan Darat. Kedua; Korps Wanita Angkatan Darat (KOWAD)dalam menjalankan tugas pokok Angkatan Darat memiliki hambatan yakni; adanya domestiifikasi Korps Wanita Angkatan Darat (KOWAD) dalam Angkatan Darat; serta peran ganda untuk Korps Wanita Angkatan Darat (KOWAD).


Keywords


KOWAD; otoritas; Angkatan Darat

References


Abdullah, Taufik & Sharon Siddique. 1988. Tradisi Dan Kebangkitan Islam Di Asia Tenggara. Jakarta: LP3ES.

Darmarastri, Hayu Adi. 2006. “Tentara Militer Di Kerjaan Jawa : Prajurit Wanita Dikesultanan Yogyakarta Masa Sultan Hemangku Buwana II 1767-1830.” (Tesis Pascasarjana UGM). Tidak diterbitkan

Demartato, Argyo. 2018.3P : Parawisata Untuk Pemberdayaan Perempuan. Yogyakarta: Azyan Mitra Media.

Departemen Penerangan R.I. 1964. Meningkatkan Pelaksanaan Dwikora. Jakarta: Departemen Penerangan.

Dharma Pertiwi Pengurus Pusat. 1996. Peranan Wanita Dalam Pembangunan Nasional. Jakarta: Dharma Pertiwi Pengurus Pusat.

Hadi, Erna Nur’aini. 2011. “Peran Korps Wanita Angkatan Darat Dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas Pokok Kodam Dan Implikasinya Terhadap Pertahanan Wilayah : studi di kodam XVI/Pattimura Ambon Maluku”. (Tesis Program Studi Ketahanan Nasional, Sekolah Pascasarjana, UGM). Tidak diterbitkan.

Imran, Amrin, dkk. 1971. Sedjarah Perkembangan Angkatan-Darat. Jakarta: Departemen Pertahanan-Keamanan Pusat Sejarah ABRI.

Institute, Sajogyo. 2019.Perempuan Ditanah Kemulut : Situasi Perempuan Dalam Situs-Situs Krisis Sosial Ekologis. Jakarta : Kompas Media Nusantara.

Kennedy-Pipe, Caroline. 2008. Women And The Militery. The Journal of Strategic Studies, pp 32-50.

King, Anthony. 2016. The Female Combat Soldiers, European Journal of International Relations, Vol. 22 (1), pp 122–143.

Kumar, Ann. 2008.Prajurit Perempuan Jawa : Kesaksian Ihwal Istana dan Politik Jawa Akhir Abad Ke -18 (Terj). Jakarta: Komunitas Bambu.

Muniarti, A. Punuk P. 2004.Getar Gender. Megelang: Indonesia Tera.

Patten, Eillen dan Kim Parker. 2011.Women In The US Military: Gowing Share. Destinetive Provile. Report, pp. 1-6.

Purwanto, Bambang. Gagalnya Historiogarfi Indonesiasentrisme?!. Yogyakarta: Ombak.

Puskowad Kobangdiklat. 1981. Peranan Dan Prestasi Dwi Rasa Warsa Kowad. Puskowad Kobangdiklat.

Rahmanto, Aan. 2012. Pasukan Siliwangi: Loyalitas, Patriotiseme, dan Heroisme. Yogyakarta: Mata Padi Pressindo.

Segal, Mady Wechsler. 1995. Women's Military Roles Cross-Nationally Past, Present, And Future. Gender and Society, Vol. 9, No. 6. pp. 757-775.

Simatauw, Meentje, dkk. 2001.Gender & Pengelolaan Sumber Daya Alam : Sebuah Panduan Analisis. Kupang: Yayasan PIKUL.

Sukarno, Ir. 1947. Sarinah:Kewajiban Wanita Dalam Perjoangan Republik Indonesia. Yogyakarta: The Soekarno Foundation.

Sunindyo, Saraswati. 1998. When the Earth is Female and the Nation is Mother: Gender, the Armed Forces and Nationalism in Indonesia. Feminist Review, No. 58. pp 1-21.

Supilah T, Letkol Caj (K) Purn, dkk. 2013. Melati Dalam Pengabdian Alumni Secapa Kowad Pertama Tahun 1961/1962. Jakarta: Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat.

Trimurti, S.K. 1993. Dari Politik Ke Kebatinan: Dalam Memoar Senarai Kiprah Sejarah. Jakarta: Pustaka Utama.

Weiringa, Saskia E. 2010. Penghancuran Gerakan Perempuan : Politik Seksual di Indonesia Pascakejatuhan PKI. Yogyakarta: Galangpress.

Winarni, Dra. Tri. 1992. Peran Ganda Wanita Dan Pembangunan (Laporan Penelitian). Yogyakarta: UGM.

Arsip dan Dokumen

Surat Keputusan KASAD Nomor : Kpts-1056/12/1960 tanggal 21 Desember 1960.

Surat Keputusan KASAD Nomor : Kpts-455/6/1961 tanggal 6 Juni 1961.

Surat Keputusan KASAD Nomor : SKEP-754/IX/1974 tanggal 16 September 1974.

Majalah

Angkatan Darat, TH VII, 1 Desember 1958.

Majalah Pagi, 27 Desember 1964.

Warta KOWAD, tahun 1973.

Narasumber

Brigadir Jendral TNI (Purn) Yulia Ganawati (66), wawancara pada 22 Februari 2020 di Jakarta Timur.

Kolonel Caj (K) Hj. Tutie Artica. S (76), wawancara pada 29 September 2019 di Jakarta Selatan.

Letnan Kolonel Caj (Purn) Wigati (81), wawancara pada 24 September 2019 di Jakarta Selatan.

Letnan Kolonel Caj (Purn) Dr. Aris Miyati Nasution (77), wawancara pada 22 Februari 2020 di Jakarta Timur & 4 Mei 2020 via telfon.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um020v15i12021p125-140

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Sejarah dan Budaya : Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Editorial office:
History Department, Faculty of Social Science,
Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang No.5 Kota Malang 65145,  
Phone. (0341) 551312,
email: jsb.journal@um.ac.id
Website: http://journal2.um.ac.id/index.php/sejarah-dan-budaya

P-ISSN 1979-9993
E-ISSN 2503-1147

  Creative Commons License
This work is licensed under a CC BY SA 4.0.

Web
Analytics Made Easy - StatCounter

View My Stats 

Flag Counter