AKULTURASI KEMUHAMMADIYAHAN DAN BUDAYA PAPUA BARAT (STUDI TENTANG PERILAKU SOSIAL DAN KEAGAMAAN MASYARAKAT ISLAM DI PAPUA)

Raisa Anakotta

Abstract


Budaya melekat dan menjadi kebiasaan sehingga akan selalu diterapkan dari generasi ke generasi. Oleh karena itu, setiap kelompok masyarakat akan memiliki budayanya masing-masing. Seiring dengan perkembangan jaman, sekelompok masyarakat mulai terbiasa hidup dengan kelompok masyarakat yang lain. Dengan demikian, akan sangat memungkinkan untuk terjadinya proses akulturasi. Sama halnya dengan wilayah lain di Indonesia yang sering dijadikan sebagai tempat menetap, Papua Barat juga didiami oleh masyarakat berasal dari berbagai macam suku. Sehingga akulturasi banyak ditemukan di sini. Papua Barat juga merupakan contoh wilayah Indonesia Timur yang didalamnya terdapat banyak kader Muhammadiyah dan gerakan Muhammadiyah pun sudah cukup berkembang di wilayah ini. Dalam hal ini, akan sangat memungkinkan terjadinya akulturasi kegiatan keagamaan gerakan Muhammadiyah dengan budaya masyarakat muslim yang ada di Papua Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk akulturasi Kemuhammadiyahan dan budaya Papua dalam kehidupan masyarakat muslim. Akulturasi yang dideskripsikan adalah akulturasi yang terjadi pada perilaku sosial dan perilaku keagamaan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan Sosiokultural. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi, kuesioner dan wawancara. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis isi yang dikemukakan oleh Spradley (2007). Hasil penelitian mengindikasikan bahwa bentuk akulturasi yang ditemukan dikategorikan dalam subtitusi, sinkretisme, adisi, originasi dan dekulturasi. 

 

Culture is attached and become a custom. It would be passed from generation to generation. Every group of society would have their own culture. Along with the times, one group began to be used to live with others. Thus, it would be possible to have acculturation in it. As well as other part of Indonesia that become a place to live, West Papua also inhabited by various tribes. As a result, acculturation would be frequently found in West papua. West Papua is also one of region where Islamic Organization, Muhammadiyah, develops well. In this case, it would be possible for acculturation between Muhammadiyah concept and West Papua culture happened. This study aims to describe the form of acculturations between Muhammadiyah concept and West Papua culture in their social and religious behavior. This study is a qualitative descriptive study with sociocultural approach. The data of this study was collected by observation, questionnaire and interview. The obtained data was analyzed using content analysis of Spradley (2007). Result showed that the form of acculturations between Muhammadiyah concept and West papua culture were categorized into substitution, syncretism, addition, deculturation, origination, and refusal. 

 

DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um020v12i22017p166


Keywords


Akulturasi, Budaya, Perilaku Keagamaan, Perilaku Sosial, Kemuhammadiyah, Papua Barat

References


Abdullah, I. 2009. Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Lubis, B.Z. 2008. “Potensi Budaya dan Kearifan Lokal Sebagai Modal Da-sar Membangun Jati Diri Bang-sa”.Jurnal Ilmu- Ilmu Sosial. “vol” 9, (3), 339-346.

Marzuqi, Moh. 2009. Akulturasi Islam dan Bu-daya Jawa (Studi terhadap Praktek “Laku Spiritual” Kadang Padepokan Gunung Lanang di De-sa Sindutan Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo). Yogya-karta: UIN Sunan Kalijaga

Nugroho, Arief Budi dan Valentina W.S. 2010. Akulturasi Antara Etnis Cina dan Jawa: Konvergensi atau Divergensi Ujaran Penutur Bahasa Ja-wa?.Seminar Nasional Pemerta-hanan Bahasa Nusantara. Magister Linguistik PPs UNDIP Semarang.

Prasetyawan, Widi Agung.2010. Akulturasi Bu-daya Islam dan Budaya Hindu: Studi tentang Perilaku Keagamaan Masyarakat Islam di Gununggang-sir Beji Pasuruan. Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya.

Santosa, R.2012. Metode Penelitian Kualitatif Kebahasaan. Surakarta: Universi-tas Sebelas Maret.

Spradley, J.P.2007. Metode Etnografi (Edisi ter-jemahan Bahasa Indonesia oleh Amri Marzali). Yogyakarta: Tiara Wacana.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Raisa Anakotta

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Editorial office:
History Department, Faculty of Social Science,
Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang No.5 Kota Malang 65145,  
Phone. (0341) 551312,
email: jsb.journal@um.ac.id
Website: http://journal2.um.ac.id/index.php/sejarah-dan-budaya

P-ISSN 1979-9993
E-ISSN 2503-1147

  Creative Commons License
This work is licensed under a CC BY SA 4.0.

Web
Analytics Made Easy - StatCounter

View My Stats 

Flag Counter