Learning Activities from Learning Resources: Pemanfaatan dan Pemaknaan Situs Sejarah Kawasan Alun-Alun Merdeka Kota Malang Pemanfaatan dan Pemaknaan Situs Sejarah Kawasan Alun-Alun Merdeka Kota Malang

Wahyu Djoko Sulistyo

Abstract


Dalam tulisan ini diuraikan mengenai gagasan solutif terhadap tantangan pembelajaran sejarah di era industrial revolution 4.0. Subjek pembelajaran sejarah yang dikenal sebagai generasi ‘z’ mempunyai selera belajar yang berbeda, dimana mereka menuntut adanya kegiatan belajar yang inovatif dengan paradigma baru. Dalam gagasan ini dituangkan sebuah skema belajar untuk menjawab tantangan dalam pembelajaran sejarah. Yaitu dengan kegiatan belajar dari sumber belajar. Pemanfaatan situs sejarah local merupakan upaya untuk mendekatkan dan memahamkan mereka dengan kekayaan historis yang mereka miliki. Dalam skema belajar ini terbagi kedalam tiga tahap, orientasi pembelajaran, eksplorasi dan refleksi. Dimana dalam setiap tahapanya terdapat kegiatan pembelajaran yang memberikan pengalaman belajar dalam rangka peserta didik membangun pengetahuanya.

DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um033v2i12019p049


Keywords


skema belajar, Generasi’z’, Alun-alun merdeka

Full Text:

PDF

References


Aa, B. J. (2000). Preserving the heritage of humanity? Obtaining world heritage status and the impacts of listing. Cultural Heritage, 6.

Abdullah, R. (2012). Pembelajaran Berbasis Pemanfaatan Sumber Belajar. JURNAL ILMIAH DIDAKTIKA: Media Ilmiah Pendidikan Dan Pengajaran, 12(2). https://doi.org/10.22373/jid.v12i2.449.

Azaryahu, M., & Foote, K. E. (2008). Historical space as narrative medium: on the configuration of spatial narratives of time at historical sites. GeoJournal, 73(3), 179–194.

Basundoro, P. (2009). Dua Kota Tiga Zaman: Surabaya dan Malang Sejak Zaman Kolonial Sampai Kemerdekaan. Yogyakarta: Ombak.

Basundoro, P. (2015). The Two alun-alun of Malang (1930–1960). In F. Colombijn & J. Coté (Eds.), Cars, Conduits, and Kampongs (pp. 272–299). Retrieved from https://www.jstor.org/stable/10.1163/j.ctt1w76ts6.16

Bilton, H. (2010). Outdoor learning in the early years: Management and innovation. Routledge.

Brahmantyo, G. (1997). Pewara Sejarah Malang. IKIP Malang.

Brophy, J. E., & VanSledright, B. (1997). Teaching and learning history in elementary schools. Teachers College Press.

Comer, D. C. (2012). Tourism and archaeological heritage management at Petra. Springer.

Damayanti, R. (2005). Kawasan" Pusat Kota" Dalam Perkembangan Sejarah Perkotaan Di Jawa. DIMENSI (Journal of Architecture and Built Environment), 33(1).

Dyment, J. E. (2005). Green school grounds as sites for outdoor learning: Barriers and opportunities. International Research in Geographical & Environmental Education, 14(1), 28–45.

Emzir. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Fägerstam, E. (2012). Space and Place: Perspectives on outdoor teaching and learning (Ph.D. Thesis). Linköping University Electronic Press.

Fathurrohman, M. (2015). Model-Model Pembelajaran. Universitas Negeri Yogyakarta. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Retrieved From.

Galla, A. (2001). Guide for the Participan of Young People in Haritage Conservation. Brisbane: Hall and Jones Advertising.

Geck, C. (2007). The generation Z connection: Teaching information literacy to the newest net generation. Toward a 21st-Century School Library Media Program, 235, 2007.

Halstead, J. M., & Taylor, M. J. (2000). Learning and teaching about values: A review of recent research. Cambridge Journal of Education, 30(2), 169–202.

Hasan, S. H. (2003). Problematika Pendidikan Sejarah. Bandung: FPIPS UPI.

Ismail, R. (2009). Metode Penelitian Kualitatif. USUpress.

Joko Sayono, Ayundasari, L., Sulistyo, W. D., & Ridho’i, R. (2019). Situs Sejarah Malang Raya Masa Islam dan Kolonial. Malang: Jurusan Sejarah FIS UM.

Kerstetter, D. L., Confer, J. J., & Graefe, A. R. (2001). An exploration of the specialization concept within the context of heritage tourism. Journal of Travel Research, 39(3), 267–274.

Kuntowijoyo. (2003). Metode Sejarah (2nd ed.). Yogyakarta: Tiara Wacana.

Leask, A., & Fyall, A. (2006). Managing world heritage sites. Routledge.

Mega, S. (2016, August 30). Potret Malang Tempo Doeloe Tahun 1929. Retrieved May 11, 2019, from Ngalam.co website: https://ngalam.co/2016/08/30/potret-malang-tempo-doeloe/

Padmo, S. (2007). Sejarah Kota Dan Ekonomi Perkebunan. Makalah Disampaikan Pada Diskusi Sejarah Diselenggarakan Oleh Balai Pelestarian Sejarah Dan Nilai Tradisional Departemen Kebudayaan Dan Pariwisata Jogjakarta, 11–12.

Purnamasari, I. (2011). Pengembangan Model Pembelajaran Sejarah Berbasis Situs Sejarah Lokal Di Sma Negeri Kabupaten Temanggung. Paramita: Historical Studies Journal, 21(2).

Putra, Y. S. (2017). Theoritical review: Teori perbedaan generasi. Jurnal Ilmiah Among Makarti, 9(18).

Ridjal, A. M., Antariksa, A., Suryasari, N., & Santoso, J. T. (2017). Building Form berdasarkan Sejarah Kawasan Bangunan pada Jalan Basuki Rahmat Malang. RUAS (Review of Urbanism and Architectural Studies), 14(2), 34–46.

Saragih, J. F. B. (2012). Fenomena bermain generasi Z dan hubungannya dengan eksistensi ruang bermain terbuka di lingkungan perumahan sederhana. ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications, 3(1), 8–14.

Seemiller, C., & Grace, M. (2016). Generation Z goes to college. John Wiley & Sons.

Seixas, P., & Peck, C. (2004). Teaching historical thinking. Challenges and Prospects for Canadian Social Studies, 109–117.

Sjamsuddin, H. (2012). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Stearns, P. N., Seixas, P. C., & Wineburg, S. (2000). Knowing, teaching, and learning history: National and international perspectives. NYU Press.

Strauss, W., & Howe, N. (1991). Generation Z.

Subakti, Y. R. (2010). Paradigma Pembelajaran Sejarah Berbasis Konstruktivisme. Jurnal SPPS, 24(1), 31–53.

Sulistyo, W. D. (2016). Pengembangan Model Pembelajaran Sejarah Berbasis Nilai-Nilai Serat Wicara Keras Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Sma Insan Cendekia Al Mujtaba Sukoharjo (PhD Thesis). Universitas Sebelas Maret.

Sulistyo, W. D., & Wiradimadja, A. (2019). Lesson Study (LS): Memahamkan “masalah penelitian” kepada mahasiswa. Jurnal Teori Dan Praksis Pembelajaran IPS, 0(0), 29–37.

Summerby-Murray, R. (2001). Analysing heritage landscapes with historical GIS: contributions from problem-based inquiry and constructivist pedagogy. Journal of Geography in Higher Education, 25(1), 37–52.

Trinova, Z. (2012). Hakikat Belajar dan Bermain Menyenangkan bagi Peserta Didik. Al-Ta Lim Journal, 19(3), 209–215.

Wardoyo, S. M. (2013). Pembelajaran Konstruktivisme. Bandung: Alfabeta.

Wibawanto, H. (2016). Generasi Z dan pembelajaran di Pendidikan Tinggi. Simposium Nasional Pendidikan Tinggi. Bandung (ID).[Internet].[Diunduh Pada Tanggal 5 Maret 2018]. Tersedia Pada: Http://Event. Elearning. Itb. Ac. Id/Assets/Download/Materi3. Pdf.

Widodo, D. I. (2015). Malang Tempo Doeloe. Surabaya: Dukut Publishing.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um0330v2i1p49-63

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Editorial office:

History Department, Faculty of Social Science,
Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang No.5 Kota Malang 65145,  
Phone. (0341) 551312,
email: jpsi@um.ac.id
Website: http://journal2.um.ac.id/index.php/sejarah/index 

E-ISSN 2622-1837

   

  Creative Commons License
This work is licensed under a CC BY SA 4.0.

StatCounter - Free Web Tracker and Counter

View My Stats